Jumat, 07 November 2025

Review Kaiju No. 8 Season 2 Pertempuran Makin Brutal, Emosi Makin Dalam

 

Setelah sukses besar di season pertamanya, Kaiju No. 8 season 2 kembali dengan aksi militer yang lebih spektakuler dan emosional serta monster-monster raksasa. Diadaptasi dari manga karya Naoya Matsumoto, anime ini diproduksi oleh Production I.G dengan dukungan Studio Khara untuk desain Kaiju. Hasilnya adalah kombinasi aksi cepat dan visual sinematik yang semakin memukau.


Dunia Kembali Dihantam Kaiju


Kaiju No. 8 Musim 2 melanjutkan kisah Kafka Hibino, seorang pria berusia 32 tahun yang berubah menjadi makhluk manusia setengah Kaiju setelah terinfeksi monster misterius. Meskipun dianggap sebagai ancaman oleh negara, Kafka sebenarnya berjuang di pihak manusia sebagai anggota Pasukan Pertahanan Jepang (JDF) yang bertugas membasmi Kaiju.

Musim kedua ini langsung melanjutkan kisah dari musim pertama, dengan Kafka menghadapi kenyataan bahwa identitas rahasianya mulai terbongkar oleh rekan-rekannya. Sementara itu, ancaman Kaiju meningkat, dan musuh baru muncul dengan kekuatan yang jauh melampaui dugaan siapa pun.


Aksi dan Emosi yang Lebih Intens


Musim pertama berfokus pada pengenalan dunia dan perjuangan Kafka untuk bergabung dengan pasukan pertahanan, sementara musim kedua jauh lebih penuh aksi dan emosional. Pertarungan melawan Kaiju No. 9 menjadi pusat perhatian, makhluk ini tidak hanya memiliki kekuatan penghancur, tetapi juga kecerdasan yang tinggi, menjadikannya lawan paling berbahaya sejauh ini.

Setiap adegan pertarungan disajikan dengan animasi yang luar biasa. Studio Production I.G benar-benar memanfaatkan kemampuan animasinya untuk menghadirkan gerakan cepat, efek penghancur, dan pencahayaan yang dramatis. Monster-monster raksasa tampak hidup, dan setiap dentuman atau ledakan terasa nyata.

Namun, yang paling mencolok dari Kaiju No. 8 Musim 2 bukan hanya aksinya, tetapi juga pergulatan batin Kafka. Ia terus dihantui rasa takut kehilangan kendali atas sisi Kaiju-nya, sembari berusaha menepati janjinya kepada Mina Ashiro, sang kapten yang juga merupakan teman masa kecilnya.


Karakter dan Hubungan yang Lebih Kuat

Selain Kafka dan Mina, musim kedua memberikan lebih banyak waktu layar untuk karakter pendukung seperti Reno Ichikawa dan Kikoru Shinomiya. Reno tumbuh dari karakter yang pemalu menjadi salah satu anggota tim yang paling kompeten, sementara Kikoru menunjukkan kedewasaan dan kekuatan emosional yang luar biasa setelah tragedi keluarganya.

Kecocokan antar karakter menjadi poin kunci di musim ini. Hubungan Kafka dengan rekan-rekannya kini bukan hanya tentang kerja sama tim, tetapi juga perjuangan moral, dapatkah mereka terus mempercayai Kafka meskipun ia adalah monster yang mereka lawan?


Visual dan Audio Berkualitas Tinggi


Secara teknis, Kaiju No. 8 Musim 2 sungguh luar biasa. Desain Kaiju yang mengerikan namun memukau terasa lebih realistis berkat kolaborasi dengan Studio Khara (yang juga menggarap Evangelion). Setiap monster memiliki tekstur, detail, dan gerakan yang menghidupkan dunia.

Soundtrack karya Yuta Bandoh juga menghadirkan atmosfer heroik namun kelam. Dentuman orkestra besar berpadu dengan efek suara yang menggelegar, membuat setiap adegan pertempuran terasa epik. Lagu pembuka dan penutupnya juga menarik, menghadirkan rasa perjuangan dan harapan di tengah kehancuran.


Kisah Manusia di Tengah Monster


Meskipun bertema aksi dan militer, Kaiju No. 8 tetap mempertahankan identitas intinya: kisah tentang manusia yang berjuang melawan keterbatasan mereka sendiri. Kafka adalah simbol seseorang yang berusaha diterima, meskipun dianggap sebagai ancaman. Konflik moral inilah yang menjadikan anime ini lebih dari sekadar tayangan aksi.

Tema keberanian, pengorbanan, dan makna menjadi manusia tetap menjadi inti setiap episodenya. Musim kedua bahkan menampilkan refleksi yang lebih emosional—tidak hanya tentang perang melawan Kaiju, tetapi juga perjuangan melawan rasa takut sendiri.


//\\

Kaiju No. 8 Musim Kedua berhasil menjadi kelanjutan yang solid dan peningkatan yang signifikan dibandingkan musim pertamanya. Dengan animasi yang spektakuler, karakter yang lebih dewasa, dan narasi emosional yang kuat, anime ini layak disebut sebagai salah satu serial aksi terbaik tahun 2025.